
Surabaya, 27 April 2025 — Rangkaian Pemilihan Duta Wisata Sejarah 2025 akhirnya mencapai puncaknya dalam Grand Final yang digelar secara megah dan meriah di Gedung Fairwaynine Mall, Surabaya, Sabtu malam (27/4). Dengan mengusung tagline inspiratif “Jejak Sejarah, Inspirasi Berkarya”, ajang ini menjadi panggung bergengsi bagi generasi muda untuk menunjukkan kepedulian terhadap sejarah, budaya, dan identitas bangsa Indonesia.
Pemilihan Duta Wisata Sejarah telah berlangsung sejak Februari 2025, melalui serangkaian seleksi ketat dan berjenjang. Para peserta berasal dari berbagai kabupaten/kota serta perguruan tinggi dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka tidak hanya diuji dari sisi wawasan sejarah dan kebudayaan, tetapi juga dari kemampuan public speaking, kepemimpinan, pengembangan proyek sosial, serta keterlibatan langsung dalam kegiatan pelestarian warisan sejarah lokal.
Acara ini diselenggarakan oleh Forum Nasional Duta Wisata Sejarah Indonesia (FNDWSI), bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta didukung oleh berbagai instansi pendidikan, komunitas sejarah, dan pemerintah daerah. Tujuannya adalah mencetak generasi muda yang tidak hanya mencintai sejarah, tetapi juga mampu menjadikannya sebagai inspirasi untuk berkarya dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Salah satu sorotan utama dalam Grand Final tahun ini datang dari perwakilan Kabupaten Jombang, Miftahul Jannah, mahasiswi dari Universitas PGRI Jombang, yang berhasil meraih posisi prestisius sebagai 1st Runner Up. Perjalanan Miftahul Jannah dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah. Ia tampil memukau dengan presentasi proyek pelestarian sejarah lokal yang bertajuk “Revitalisasi Situs Sejarah Sebagai Media Edukasi Generasi Muda”, yang mengangkat pentingnya pelibatan sekolah-sekolah dalam kegiatan jelajah sejarah berbasis komunitas.
Selain itu, penampilan Miftahul Jannah dalam sesi wawancara dan advokasi budaya dinilai sangat kuat. Ia mampu menunjukkan pemahaman mendalam terhadap sejarah lokal Jombang, termasuk kiprah tokoh-tokoh nasional seperti KH. Hasyim Asy’ari dan peran pesantren dalam perjalanan sejarah bangsa.
Dalam wawancara usai penobatan, Miftahul Jannah mengungkapkan rasa syukur dan harunya. “Ini adalah pengalaman luar biasa yang tidak hanya memperkaya wawasan saya, tetapi juga memperkuat semangat saya untuk terus berkarya di bidang pelestarian sejarah. Semoga pencapaian ini bisa menginspirasi generasi muda lainnya di Jombang dan seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nasional Pemilihan Duta Wisata Sejarah 2025, Dr. Iwan Setyawan, mengatakan bahwa ajang ini bukan sekadar kontes kecakapan, tetapi merupakan gerakan kolektif untuk membumikan kembali sejarah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. “Sejarah bukan hanya milik masa lalu. Ia adalah fondasi untuk merancang masa depan. Generasi muda seperti Miftahul Jannah menunjukkan bahwa sejarah bisa menjadi kekuatan kreatif,” ujar Iwan.
Acara Grand Final turut dimeriahkan dengan penampilan seni budaya dari berbagai daerah, talk show sejarah, serta peluncuran buku “Jejak Inspiratif Para Duta Sejarah” yang memuat kisah-kisah inspiratif para finalis selama mengikuti program ini.
Dengan berakhirnya ajang ini, para pemenang diharapkan akan menjalankan program-program kampanye sejarah di daerah masing-masing, termasuk kegiatan edukasi di sekolah, promosi situs sejarah melalui media digital, serta kolaborasi dengan komunitas budaya dan wisata.
Pemilihan Duta Wisata Sejarah 2025 telah menjadi bukti bahwa cinta sejarah dan semangat berkarya dapat berpadu dalam gerakan nyata yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Semangat “Jejak Sejarah, Inspirasi Berkarya” diharapkan terus hidup dalam langkah para duta terpilih, membawa warisan bangsa ke masa depan dengan cara yang segar, relevan, dan menginspirasi.